Senin, 03 Desember 2012

0 ”Siapa Saja Yang Taat Kepada Mursi Maka Ia Adalah Orang Kafir”


Kali ini saya mencoba mengangkat tulisan tentang jati diri presiden baru untuk negara Mesir yang saat ini terlihat begitu kontroversi, bukan saja dari kalangan sekuler dan liberal di negara tersebut tapi juga termasuk dari kalangan wahabi yang nnotabenenya adalah kelompok Islam bergaris keras. 

Setelah meminta ijin dari sumber tulisan (Link) mungkin ada baiknya langsung saja dibaca pemaparannya berikut ini.

>> Terpilihnya Muhammad Mursi sebagai Presiden Republik Arab Mesir cukup memikat kebanggaan umat Islam seantero dunia. Selain berlatar belakang Ikhwanul Muslimin yang sudah menghafal teks-teks al-Qur’an, tidak sedikit retorika maupun sensasi yang diperbuatnya menarik perhatian publik. Misalnya, shalat berjamaah setiap pagi di masjid tanpa pengawal, menangis di Masjid al-Haram Makkah, tidak bersedia memajang fotonya sendiri di istana negara dan lebih memilih ukiran lafaz Allah, dan masih banyak lagi sensasi lainnya yang cukup menggiurkan massa.

Namun, ternyata pengalaman dan wawasan lebih penting dari sekedar latar belakang keagamaan. Sikap-sikap kontroversial Mursi tidak kalah banyak. Nampaknya wawasan perundang-undangan dan ketatanegaraannya cukup minim, belum lagi pengalaman birokrasinya yang nihil. Pengalaman hidup Mursi nyaris habis di penjara, rumah sakit, dan Amerika!. DPR yang dipulihkannya ditolak mentah-mentah oleh Mahkamah Konstitusi, Jaksa Agung yang dipecatnya juga sia-sia. Teroris-teroris yang dibebaskannya dari penjara pun membuat dunia semakin ragu dan kuatir. Di bawah kepemimpinan Presiden Islamis ini, terorisme, premanisme, bahkan pelecehan seksual mulai marak secara drastis di negeri 1000 menara. Ada apa dengan H. Muhammad Mursi?.

Awalnya penulis berpikir bahwa Mursi akan terus ditentang oleh tokoh-tokoh non-Islam, sekuler, dan liberal, ternyata mayoritas kelompok Islam moderat pun tidak merestui langkah-langkah yang ditempuhnya dalam membangun Mesir. Program 100 hari yang dijanjikannya pun berlalu begitu saja tanpa hasil memuaskan. Hanya IM saja yang setia membela dan memujanya; semenjak menjadi kandidat terkuat presiden, dan bahkan sepanjang masa.

Kelompok Islam fundamentalis juga turut menentang. Lihat apa yang dinyatakan Fatah Abu Aslam dan Abu Ashim Muhammad Khamis al-Azumi sebagai dua pemuka Salafi Jihadis di Mesir. Dengan tegas Mursi disebut sebagai orang kafir yang menegakkan hukum-hukum kafir di bumi Allah sehingga layak untuk diperangi. Menurut Fatah, kini rakyat Mesir sedang dibodohi Mursi dengan slogan agama, namun realitanya di Mesir sekarang sama sekali tidak ditegakkan syariat Tuhan. Fatah mengirim surat khusus kepada salah satu media ternama di Mesir dengan himbaun kepada seluruh rakyat Mesir bahwa Mursi sedang menipu bangsanya sendiri dengan slogan-slogan agama. Menurutnya, Mursi telah menghina dan merendanhkan agama bahkan bangsa dan negara, sehingga tidak heran bila keadilan sosial dan kebebasan di Mesir tidak tercipta setelah 100 hari kepemimpinannya. Mursi telah mengganti syariat Islam dengan demokrasi produk orang kafir, tuturnya.

“Sudah saatnya rakyat memberontak kepada Mursi dan tidak taat lagi kepadanya, karena Mursi telah mengabaikan perintah Tuhan dan perintah agama. Bagaimana mungkin rakyat Mesir dalam posisi taat kepada Mursi sedangkan mereka tidak tahu apa yang telah dilakukan oleh Mursi. Tidak adanya transparansi dalam UU dan segala kepentingan politik sudah jelas menunjukkan Mursi tidak mengindahkan ajaran agama,” kata Fatah. ”Siapa saja yang taat kepada Mursi maka ia adalah orang kafir,” tambahnya.
Pernyataan keras Fatah tersebut dibenarkan oleh Syaikh Abu Khadrah, salah seorang pimpinan kelompok Salafi / Wahabi. Namun menurut Khadrah, rakyat Mesir bukanlah rakyat yang kafir walaupun pimpinan dan kroni-kroninya adalah orang-orang kafir.

Adapun Syaikh Abu Ashim al-Azumi selaku pimpinan gerakan Tauhid dan Jihad ketika diwawancarai seorang reporter resmi, ia mengklaim IM sebagai golongan sesat, bahkan politikus-politikus dari kelompok Salafi juga sesat dan syirik karena menerapkan demokrasi dan mengabaikan hukum Allah. “Mursi juga kafir sebab tidak menegakkan syariat Islam serta menghalalkan darah orang-orang Islam di Sinai hanya karena berbeda ideologi dengan mereka,” tegasnya. “Janji Mursi untuk menegakkan syariat Allah hanyalah janji busuk untuk memperoleh banyak suara dalam pilpres,” tambahnya dengan berani dan meyakinkan!.

Nampaknya pertikaian internal semakin memperkeruh suasana nasional di Mesir, padahal Mesir sedang menghadapi serangan dari sisi eksternal yang luar biasa, terutama tekanan AS dan Israel. Presiden Mesir saat ini makin lama makin kontroversial saja di semua kalangan. Itulah politik sebagaimana yang telah digariskan; ia selamanya kejam dan datang ‘tuk menghantam!.

Akan tetapi, terlepas dari semua yang terpapar di atas, kita selalu optimis bahwa Mesir senantiasa tenteram dan baik-baik saja, namun bukan karena presidennya, melainkan para wali dan Ahlul-Baitnya. (madad) << Sumber

 

JEJAK SANG MUSAFIR Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates