Mawlana Jalaludin RumiOleh Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani( Grandson of Mawlana Rumi )
“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilihjalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiaporang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasihyang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, diabegitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yangtidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia danmereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jikakalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.
( Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazhim Adilal-Haqqani...
Kamis, 24 Mei 2012
Rabu, 23 Mei 2012
0 TAK SETIAP CINTA*

Bila seseorang tak menjagamu melainkan hanya membebani
Maka tinggalkanlah ia dan jangan perbanyak toleransi
Pada manusia ada pengganti, pada perpisahan ada jeda peristirahatan
Dalam hati ada kesabaran pada kekasih meski berjauhan
Tidak setiap yang kau cinta, hatinya mencintaimu
Tidak setiap yang kau damba, ia mendambakanmu
Jika tak ada kesucian cinta secara alami
Tak ada kebaikan sahabat yang datang jadi pemerhati
Tak ada kebaikan dalam persahabatan ada penghianatan
Perjumpaan setelah kasih sayang dalam kegersangan
Mengingkari kehidupan yang telah terjadi
Menampakan rahasia yang kemarin tersembunyi
Selamat tinggal dunia!,...
Minggu, 06 Mei 2012
0 Kisah Wanita Yang Selalu Berbicara Dengan Bahasa Al-Qur'an

Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta'ala :Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah kemakam Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam. Ketika saya berada disuatusudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh berpakaian yang dibuatdari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenakseraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapasaat.
Dalam dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaanAbdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an.Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karenatidak terlepas dari...
0 Seuntai Puisi Dari Maulana Jalaluddin el-Rumy

Aku mati sebagai mineral
dan menjelma sebagai tumbuhan,
aku mati sebagai tumbuhan
dan lahir kembali sebagai binatang.
Aku mati sebagai binatang dan kini manusia.
Kenapa aku harus takut?
Maut tidak pernah mengurangi sesuatu dari diriku.
Sekali lagi,aku masih harus mati sebagai manusia,
dan lahir di alam para malaikat.
Bahkan setelah menjelma sebagai malaikat,
aku masih harus mati lagi;
Karena, kecuali Tuhan,tidak ada sesuatu yang kekal abadi.
Setelah kelahiranku sebagai malaikat,
aku masih akan menjelma lagi
dalam bentuk yang tak kupahami.
Ah, biarkan diriku lenyap,
memasuki kekosongan, kasunyataan
Karena hanya dalam kasunyataan...
Langganan:
Postingan (Atom)