Kamis, 24 Mei 2012

0 Biografi Jalaludin Rumi

Mawlana Jalaludin RumiOleh Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani( Grandson of Mawlana Rumi ) “Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilihjalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiaporang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasihyang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, diabegitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yangtidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia danmereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jikakalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya. ( Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazhim Adilal-Haqqani...

Rabu, 23 Mei 2012

0 TAK SETIAP CINTA*

Bila seseorang tak menjagamu melainkan hanya membebani Maka tinggalkanlah ia dan jangan perbanyak toleransi Pada manusia ada pengganti, pada perpisahan ada jeda peristirahatan Dalam hati ada kesabaran pada kekasih meski berjauhan Tidak setiap yang kau cinta, hatinya mencintaimu Tidak setiap yang kau damba, ia mendambakanmu Jika tak ada kesucian cinta secara alami Tak ada kebaikan sahabat yang datang jadi pemerhati Tak ada kebaikan dalam persahabatan ada penghianatan Perjumpaan setelah kasih sayang dalam kegersangan Mengingkari kehidupan yang telah terjadi Menampakan rahasia yang kemarin tersembunyi Selamat tinggal dunia!,...

Minggu, 06 Mei 2012

0 Kisah Wanita Yang Selalu Berbicara Dengan Bahasa Al-Qur'an

Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta'ala :Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah kemakam Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam. Ketika saya berada disuatusudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh berpakaian yang dibuatdari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenakseraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapasaat. Dalam dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaanAbdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an.Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karenatidak terlepas dari...

0 Seuntai Puisi Dari Maulana Jalaluddin el-Rumy

Aku mati sebagai mineral dan menjelma sebagai tumbuhan, aku mati sebagai tumbuhan dan lahir kembali sebagai binatang. Aku mati sebagai binatang dan kini manusia. Kenapa aku harus takut? Maut tidak pernah mengurangi sesuatu dari diriku. Sekali lagi,aku masih harus mati sebagai manusia, dan lahir di alam para malaikat. Bahkan setelah menjelma sebagai malaikat, aku masih harus mati lagi; Karena, kecuali Tuhan,tidak ada sesuatu yang kekal abadi. Setelah kelahiranku sebagai malaikat, aku masih akan menjelma lagi dalam bentuk yang tak kupahami. Ah, biarkan diriku lenyap, memasuki kekosongan, kasunyataan Karena hanya dalam kasunyataan...
 

JEJAK SANG MUSAFIR Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates