Selasa, 05 Juni 2012

0 Kisah Cinta Yang Menyakitkan


Mereka telah saling mengenal sejak bersekolah dan telah menjadi sahabat yang baik. Mereka berbagi semua hal dan menghabiskan banyak waktu bersama sampai mereka lulus dari sekolah.

Tetapi hubungan mereka tidak berkembang namun hanyalah sebatas teman saja. Anggap saja namanya Siti, dia menyimpan rahasia, kekagumannya dan cintanya kepada Imam (nama samaran). Dia memiliki alasan tersendiri untuk menyimpan hal itu sendiri.

Takut! ya takut, takut akan penolakan, takut jika Imam tidak merasakan hal yang sama, takut kalau Imam tidak menerimanya sebagai temannya lagi, takut kehilangan seseorang yang dia merasa nyaman jika bersamanya. Setidaknya jika dia tetap menjaga perasaannya, dia mungkin masih bisa bersama Imam dan dengan harapan, bahwa Imamlah yang akan mengatakan bagaimana perasaannya kepada Siti.

Waktu terus berlalu dan sekolah pun telah bubar. Imam dan Siti pergi kearah yang berlainan. Imam melanjutkan studinya ke luar negri, sedangkan Siti mendapatkan pekerjaan. Mereka tetap saling berhubungan dengan surat, saling mengirim foto masing-masing dan saling mengirim hadiah. Siti merindukan Imam akan kembali, Dia telah memutuskan bahwa dia memiliki kekuatan untuk mengatakan kepada Imam bagaimana perasaan cintanya jika Imam kembali.

Dan tiba-tiba, surat dari Imam terhenti. Siti pun menulis surat kepadanya namun tetap tidak ada jawaban.

Dimana dia? Apa yang terjadi padanya? Banyak pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak Siti. Dua tahun berlalu dan Siti tetap berharap bahwa Imam akan kembali atau setidaknya mengiriminya surat. Dan doanya terkabul.

Dia menerima surat dari Imam yang mengatakan, “Aku punya kejutan untukmu. Temui aku di bandara pukul 7 malam. Aku tidak kuat untuk menemuimu lagi. Cinta dan ciummu, Imam.”

Siti berbunga-bunga. Cinta dan cium, berarti banyak bagi seorang wanita yang belum merasakan cinta sebelumnya. Dian begitu gembira atas kata-kata itu.

Ketika harinya telah tiba, Siti menunggunya dengan cemas. Dia memakai pakaian yang terbaiknya dan berusaha terlihat secantik mungkin. Dia mencari Imam kesana kemari tetapi tidak dilihatnya Imam. Kemudian datang seorang wanita dengan pakaian ketat berwarna biru yang seksi.

Dia begitu perhatian melihat siti, “Hai! Aku anggie, temannya Imam. Kamu Siti?” tanyanya. Siti menganggukkan kepala. “Maaf aku punya kabar buruk bagimu. Imam tidak datang. Dia tidak akan datang lagi,” kata wanita itu, sambil meletakkan tangannya di pundak Siti.

Terasa lemas. Siti tidak dapat mempercayai begitu saja apa yang sudah dia dengar. Apa yang terjadi? Siti bingung. Dia amat khawatir sekali dan wajahnya menjadi pucat. “Dimana Imam? Katakan padaku.” Siti memohon kepada wanita itu.

Si wanita melihat dengan cermat ke Siti dan dia menepuk pundak Siti dan mengatakan, “ALAMAK SITI, INI EIKE IMAM, APA EIKE TERLIHAT CANTIK SEKARANG? AIH…AIH… YEY NGGAK BISA NGENALIN EIKE LAGI YAH??? IIIH… SEBEL DEH…

Dan akhirnya Siti pun langsung pingsan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

JEJAK SANG MUSAFIR Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates