Rabu, 23 Maret 2016

0 KEWAJIBAN TAKLID (BERMADHZAB)


         اِحْتِياَ طاً فيِ أَخْذِ الدِّ يْنِ فَلاَ يَأْخُذُ عَنْ غَيْرِ أَهْلِهِ .
“maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui” ( al – Anbiyaa 7). Berhati-hati dalam mengambil sumber agama, jangan mengambil dari yang bukan ahlinya.

عَنِ ابْنِ سِيْرِ يْنَ : هَذَا الْعِلْمُ دِيْنٌ فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ.
Dari Ibnu Sirin : ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.
وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ مَرْفُوعًا : اَلْعِلْمُ دِيْنٌ وَالصَّلاَةُ دِيْنٌ فَانْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ هَذَالْعِلْمَ، وَكَيْفَ تُصَلُّوْنَ هَذِهِ الصَّلاَةَ فَإِنَّكُمْ تُسْئَلُونَ يَوْمَ الْقِيَمَةِ. فَلاَ تَرْوَهُ إِلاَّعَمَّنْ تَحَقَّقَتْ أَهْلِيَّتُهُ بِأَنْ يَكُوْنَ مِنَ الْعُدُوْلِ الثِّقَاتِ الْمُتْقِنِيْنَ.
Dari Ibnu Umar dengan hadis marfu’, “ ilmu itu bagian dari agama, Shalat itu bagian agama, perhatikanlah dari siapa kalian mengambil ilmu ini. Perhatikanlah bagaimana kalian melaksanakan shalat, sungguh kalian akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya pada hari kiamat. Oleh karena itu, jangan mengambil riwayat kecuali dari orang-orang yang benar-benar ahli, yaitu orang yang adil (tidak banyak berbuat dosa), bisa dipercaya, kuat hafalannya, dan ahli dalam bidangnya.
عَن ابْنِ الدَّرْدَاءْ : إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي اَلْأَ ئِمَّةُ اْلمُضِلُّوْنَ.

Dari Ibnu Darda, “sesungguhnya yang paling aku takutkan atas umatku adalah munculnya pemimpin-pemimpin yang menyesatkan”.

قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : يَدُاللهِ مَعَ الْجَمَا ئَةِ مَنْ شَدَّ شَدَّ إَلَى النَّارْ. رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ. زَاذَ ابْنُ مَاجَةْ : فَإِذَا وَقَعَ الْاِخْتِلاَفُ فَعَلَيْكَ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمْ مَعَ الْحَقِّ وَأهْلِهِ. وَأَكْثَرُهُمْ عَلَى الْمَذَاهِبِ الْأَرْبَعَةِ {السَّوَادِالْأعْظَمْ} فَكَانَ الْإِمَامُ الْبُخَارِيُّ شافِعِيًّا وَكَذَلِكَ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالنَسَا ئِيِّ وَالمُحَاسِبِيِّ.

Rasulullah Saw bersabda : “kekuatan Allah bersama jama’ah (persatuan), barangsiapa berpisah dari jama’ah maka akan menuju ke neraka.” (HR Tirmidzi). Imam Ibnu Majah menambahkan, ketika terjadi perbedaan, maka berpeganglah kepada golongan mayoritas, yang memegang kebenaran dan ahli dalam hal itu. Kebanyakan mereka bermadzhab empat (golongan mayoritas). Imam Bukhori itu bermadzhab Syafi’i begitu juga Ibnu Khuzaimah, an-Nasa’i dan al-Muhasibi.   

M. Ridwan Zein
Ikatan Keluarga Alumni Madrasah Raudlatul Ulum ( Ikamaru Jakarta)

0 komentar:

Posting Komentar

 

JEJAK SANG MUSAFIR Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates